Ngeri.. Cerita Mistis Perias Jenazah, Dari Bisikan Sampai Dikuti ke Rumah
Cerita Mistis Perias Jenazah, dari Bisikan Sampai Diikuti ke Rumah – Tidak salah bila kesan-kesan menyeramkan tetap mendekati karier perias jenazah. Karena, insiden di luar akal sehat atau mistis seringkali dirasakan perias jenazah saat lakukan pekerjaannya. Seperti yang diutarakan Ver, 46, yang telah lakoni pekerjaan ini sepanjang 30 tahun.
Didapati JawaPos.com di kediamanya, dia akui masih merasai merinding waktu masuk kamar jenazah. Salah satunya insiden mistis yang pernah dia alami saat memperoleh panggilan merias pada pukul 2 pagi hari dalam suatu rumah duka.
Waktu dia tengah merias, mendadak lampu tiba-tiba mati lantas hadir seorang wanita mendatanginya. Ver menduga wanita itu ialah keluarga dari jenazah yang hadir untuk menemaninya. Tanpa ada ingin terganggu konsentrasinya merias, wanita 46 tahun itu tidak mengajaknya bicara.
Situasi Rumah Duka Kekal Funeral, Jakarta Barat. (Rumah Duka Kekal)
“Saya tidak bicara sama ia, tetapi waktu disaksikan selintas, ia seperti sekali dengan jenazah yang sedang saya rias. Waktu lampu nyala, saya keluar ruang, demikian kembali lagi orangnya tidak ada,” terangnya pada JawaPos.com waktu didapati di tempat tinggalnya di lokasi Jakarta Barat, Jumat (13/4).
Pengalaman mistis yang lain hadir saat dia terima panggilan rias pada jam 3 pagi. Waktu itu keadaan cuaca sedang hujan petir, dia ada di kamar jenazah seorang diri mendadak terdengar suara blower bocor serta mengeluarkan bunyi kencang.
Walau sebenarnya awalnya tidak ada permasalahan dengan mesinnya. Kemudian, dia merasakan ada seorang yang membisikkan untuk mengakhiri riasannya. Tetapi, dia masih meneruskan sampai usai.
Insiden yang masih terngiang sampai sekarang ialah saat ada figur yang mengikutinya dari belakang. Saat itu dia usai merias jam 6 sore untuk seorang jenazah korban kecelakaan, selanjutnya dia pulang ke rumah untuk istirahat.
Tanpa ada tersadar waktu dia bangun tidur, dia merasakan lihat figur bayangan yang seperti dengan jenazah yang baru diriasnya. “Saya terkejut sekali. Kemungkinan barusan saat merias saya tidak berkomunikasi dengannya terlebih dulu hingga dia merasakan kurang senang dengan hasilnya. Saya meminta maaf, ya ingin bagaimana memang efek pekerjaan,” paparnya.
Pekerjaan jadi perias jenazah memang tuntut ibu dua anak ini untuk berani dalam kondisi apa saja. Lebih dia mengerjakannya seorang diri tanpa ada asisten. Serta dia masih layani keinginan rias jenazah pada saat pagi hari.
Tetapi buat Ver, perias jenazah ialah satu pekerjaan mulia. Dalam satu hari dia dapat layani rias 3 sampai 5 jenazah. Jumlahnya itu tidak menentu tiap bulan, bergantung dari jumlahnya keinginan yang diterimanya.