Berani Baca? Cerita Mistis Kesurupan serta Hantu Kos-kosan
Kesurupan serta Hantu Kos-kosan - Narasi misteri masih jadi salah satunya narasi yang lumayan menarik perhatian. Walau sekarang kita hidup di jaman yang cukup kekinian serta hebat, tetapi kita masih tidak dapat melepas diri dari dunia gaib yang ngeri tetapi asyik bila dibahas, lebih masalah hantu atau makhluk gaib yang lain.
Jika mengulas dunia riil, ya semua biasa, sebab memang itu kehidupan kita setiap hari. Tetapi, bagaimana bila kita lihat ke dimensi lain? Membaca dunia lain yang benar-benar bukan sisi dari kehidupan kita?
Hmmmm rasanya menyenangkan ya. Narasi misteri ini berawal saat saya sedang kuliah dalam suatu universitas swasta di Yogyakarta.
Nah jadi anak rantau yang jauh dari orangtua, karena itu ngekoslah saya untuk berteduh dari dinginnya malam serta teriknya siang. Sebelum mengawali belajar di kota pelajar ini, saya muter-muter dengan Ibu saya untuk cari kos-kos an.
Satu, dua, tiga, empat belum temukan kosan yang pas. Di penelusuran ke tujuh jika tidak salah itu saya temukan satu kos-kosan yang ada di dekat persawahan jauh dari keramaian tetapi tidak jauh dari universitas.
Jadi orang yang suka dengan ketenangan, ngekoslah saya di kos-kosan itu. Oh iya, FYI kos itu ada di jalan Kenalan, belakang universitas UMY. Saya cek kamarnya masih bersih, kamar mandinya bersih, lha iya namanya bangunan baru.
Pertama kali saya langsung merasakan pas dengan kos-kosan itu, lebih tempatnya yang ada di tepi persawahan membuat saya makin kerasan serta mager nanti.
Oke tanpa lama selekasnya saya cari info berkaitan dengan pemilik kos eksklusif (minim sawah) itu. Bertemulah saya dengan pemilik kos, sebutlah saja pak Bambang namanya. Sesudah ibu saya bertanya-tanya, khususnya bertanya harga, karena itu tanpa ada nego semakin lama dapatkah saya kosan pertama di Jogja. Pikiranku langsung berangan-angan, ingin kuhias, kubelikan akuarium serta bla bla bla.
Kehidupan anak kosan juga diawali. Satu bulan, dua bulan, tiga bulan serta hampir sembilan bulan tidak ada insiden aneh, semua berjalan dengan lancar. Air lancar, listrik lancar yang kurang lancar kantong saya.
Masuk bulan ke sepuluh terjadi satu tragedi yang cukup membuat saya kaget. Malam itu, rekan saya sebutlah saja Bunga, kesurupan. Langsung saya terkejut bukan main, pasalnya sepuluh menit awalnya si Bunga itu barusan masih biasa saja, belumlah ada pertanda menyeramkan pada dianya. Kok mendadak ia minim ke belakang pintu serta berteriak benar-benar kencang.
Satu kosan juga terkejut, semua keluar, cemas. Kami menyebut bapak kos tetapi beliau sedang keluar. Pada akhirnya dengan bekal pengetahuan mengaji Al-Quran yang pas-pas an ini kami berenam membacakan ayat suci mengharap si hantu Jin ifrit barusan keluar dari badan Bunga. Satu jam berlalu masih tidak ada perkembangan, si Bunga masih teriak serta kadang-kadang ketawa cukup kencang. Pada akhirnya kami menyebut orang pandai datanglah pak Ustadz bawa air putih yang telah diberi bacaan khusus. Si Bunga tenang, serta sadar.
Contoh Kesurupan
Esok harinya kami bercerita insiden ini ke bapak kosan. Tetapi sebelum bapak kosan lakukan penyidikan, gantian saya sendiri yang alami kesurupan. Sore itu sepulang makan, saya pulang ke kosan, serta bermain game. Menurut pembicaraan rekan saya, saya mendadak menjatuhkan handphone serta menangis sekalian ketawa.
Terkejut bukan main rekan saya, lebih sore itu cuma kami berdua yang ada, yang lain sedang pergi "makrab" panggilan singkat untuk malam keakraban. Sama dengan malam awalnya, bapak kosan tidak sedang berada di rumah. Rekan saya langsung bawa saya ke masjid paling dekat, selama perjalanan, saya cuma ketawa serta menjerit. Sesampainya di masjid, saya didoakan oleh sebagian orang serta kondisi cukup lebih baik.
Dibawalah saya ke kosan. Pada akhirnya penyidikan dikerjakan . Lacak memiliki lacak, insiden itu dilatarbelakangi oleh penebangan pohon belakang kos-kosan. Beberapa penunggu tidak mempunyai tempat serta geser ke badan saya serta Bunga. Disamping itu, tuturnya bangunan itu belum di selamati hingga ada banyak arwah atau hantu yang bersarang.
Sebab tidak mau kehilangan anak kosan, bapak kos selekasnya ambil aksi. Beliau pada akhirnya membuat doa bersama atau mungkin warga mengatakan dengan Yasinan dengan arah untuk menyingkirkan arwah yang mengganggu.
Nah insiden itu berjalan sepanjang satu mingguan. Sepanjang itu hidup saya tidak tenang, kuliah kalut, tubuh kalut. Tanpa ada berpikir panjang, saya geser kosan untuk meneruskan hidup lebih tenang.